KERTA Group

Keindahan dan Keserasian Alam

Tuhan Menciptakan Keindahan. Dalam sebuah hadits disebutkan, ‘Allah itu indah, dan mencintai keindahan’. ’Sesungguhnya Alah itu bersih dan mencintai kebersihan’.

Keindahan dan Keserasian Alam

Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya.

Keindahan dan Keserasian Alam

Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang baik dan juga menyenangkan dengan meliputi keindahan seni, keindahan alam,keindahan moral dll.

Keindahan dan Keserasian Alam

Keindahan adalah sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan.

Lestarikan dan Budayakan Menanam Pohon

"Satu pohon memiliki sejuta manfaat bagi kelangsungan hidup berbagai makhluk hidup." Mari kita budayakan menanam pohon untuk kebaikan, keindahan dan keserasian alam.

Jumat, 14 Desember 2012

KATA dan ANGKA


1 x 8 + 1 = 9
12 x 8 + 2 = 98
123 x 8 + 3 = 987
1234 x 8 + 4 = 9876
12345 x 8 + 5 = 98765
123456 x 8 + 6 = 987654
1234567 x 8 + 7 = 9876543
12345678 x 8 + 8 = 98765432
123456789 x 8 + 9 = 987654321

1 x 9 + 2 = 11
12 x 9 + 3 = 111
123 x 9 + 4 = 1111
1234 x 9 + 5 = 11111
12345 x 9 + 6 = 111111
123456 x 9 + 7 = 1111111
1234567 x 9 + 8 = 11111111
12345678 x 9 + 9 = 111111111
123456789 x 9 + 10 = 1111111111

9 x 9 + 7 = 88
98 x 9 + 6 = 888
987 x 9 + 5 = 8888
9876 x 9 + 4 = 88888
98765 x 9 + 3 = 888888
987654x 9 + 2 = 8888888
9876543 x 9 + 1 = 88888888
98765432 x 9 + 0 = 888888888

Hebatkan?
Coba lihat simetri ini :

1 x 1 = 1
11 x 11 = 121
111 x 111 = 12321
1111 x 1111 = 1234321
11111 x 11111 = 123454321
111111 x 111111 = 12345654321
1111111 x 1111111 = 1234567654321
11111111 x 11111111 = 123456787654321
111111111 x 111111111 = 123456789876543 21

Kurang hebat ?
Sekarang lihat ini :

Jika 101% dilihat dari sudut pandangan Matematika, apakah ia sama dengan 100%, atau ia LEBIH dari 100%?
Kita selalu mendengar orang berkata dia bisa memberi lebih dari 100%, atau kita selalu dalam situasi dimana seseorang ingin kita memberi 100% sepenuhnya.
Bagaimana bila ingin mencapai 101%?
Apakah nilai 100% dalam hidup?
Mungkin sedikit formula matematika dibawah ini dapat membantu memberi jawabannya.

Jika ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ

Disamakan sebagai 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26

Maka, kata KERJA KERAS bernilai :
11 + 5 + 18 + 10 + 1 + 11 + 5 + 18 + 19 + 1 = 99%

H-A-R-D-W-O-R-K
8 + 1 + 18 + 4 + 23 + !5 + 18 + 11 = 99%

K-N-O-W-L-E-D-G -E
11 + 14 + 15 + 23 + 12 + 5 + 4 + 7 + 5 = 96%

A-T-T-I-T-U-D-E
1 + 20 + 20 + 9 + 20 + 21 + 4 + 5 = 100%

Sikap diri atau ATTITUDE adalah perkara utama untuk mencapai 100% dalam hidup kita. Jika kita kerja keras sekalipun tapi tidak ada ATTITUDE yang positif didalam diri, kita masih belum mencapai 100%.

Tapi, LOVE OF GOD
12 + 15 + 22 + 5 + 15 + 6 + 7 + 15 + 4 = 101%

atau, SAYANG ALLAH
19 + 1 + 25 + 1 + 14 + 7 + 1 + 12 + 12 + 1 + 8 = 101%

( artinya, Cinta & Kasih Sayank ALLAH melampaui Segalanya...)

---------------------------------------------------------------

Minggu, 18 Maret 2012

Laporan Magang Part 1

Bismillahirrahmanirrahim ..

Saya Moh. Subli angkatan Batch 4 ITB-SEAMOLEC Jurusan TKJ, melaporkan tentang perkembangan Magang di daerah asal saya yaitu Nusa Tenggara Barat :

Sebelumnya untuk pelaporan ini, saya minta maaf Pak karena terlambat. Saya terlambat karena kemarin saya sakit selama 2 minggu setengah.

Saya magang bersama Salman (angkatan Batch 4 juga yang jurusan TMD) dan tempat magang kami sehari-hari di Kampus asal  kami yaitu AMIKOM MATARAM, adapun yang kami kerjakan banyak sekali mulai dari bantuin Dosen-dosen input nilai, buat KHS Mahasiswa dan menyetaknya, bantuin Mahasiswa KRS an Online dan menyetaknya, dan membagi ilmu yang kami dapat dari Seamolec yaitu Moodle, Android, J2ME dan lain-lainya kepada Mahasiswa dan Dosen. Tapi disini kami tidak menyediakan jadwal untuk pelatihan kepada mereka dan kami hanya berbagi terutama kepada mereka yang menanyakan saja.

PESAN TERSEMBUNYI DARI FILM "LORD OF THE RINGS"

The Matrix, sangat kuat nuansa propaganda Zionisme-nya. Isi film itu sepenuhnya menggambarkan perjuangan bangsa Yahudi untuk memiliki kedaulatan sendiri (Israel) di tengah kehidupan dunia. Hanya saja, disamarkan dengan konsep cerita Matrix yang cukup rumit. Disana disebutkan, teritorial yang mereka perjuangkan bernama Gerbang Zion. Gerbang Zion itu akan selamat dengan datangnya tokoh “yang diramalkan”. Ini benar-benar propaganda Yahudi, hanya umumnya masyarakat tidak memahami sejauh itu.

Perlu dicatat disini. Film-film yang dibintangi Mel Gibson rata-rata serius, digarap dengan sungguh-sungguh, dan berbobot. Mel Gibson dikenal sebagai pesohor Hollywood yang sangat kaya. Dia penganut Katholik fanatic.

Film Lord Of The Ring (disingkat LOTR) bukanlah film bertema sejarah, sebab di dunia ini tidak ada sejarah seperti itu. Ia juga bukan film sihir seperti Harry Potter, sebab di dalamnya minim adegan-adegan sihir. Ia bukan film fantasi murni, sebab detail ceritanya mengandung makna-makna tertentu. Ia bukan film horor, sebab tidak ada eksploitasi dunia hantu-hantuan.

Film LOTR itu adalah film METAFORA FUTURISTIK. Maksudnya, film itu sarat mengandung perlambang-perlambang tentang kehidupan yang akan terjadi di masa nanti. Bukan main-main, perlambang yang digambarkan dalam film LOTR adalah materi seputar TANDA-TANDA KIAMAT. Kalau Anda teliti melihatnya, disana akan didapatkan begitu banyak kondisi-kondisi yang menggambarkan kehidupan menjelang Hari Kiamat nanti. Hanya semua itu dibuat sangat samar, dengan istilah-istilah, kronologi cerita, dan tokoh-tokoh fiktif.

Para aktivis Islam di perkotaan, banyak yang tidak percaya dengan hadits-hadits seputar Asyratus Sa’ah (Tanda-tanda Hari Kiamat). Mereka anggap hadits-hadits itu tidak realistik, tidak rasional, dan tidak sesuai dengan fakta-fakta kehidupan modern. Tetapi anehnya, kalangan non Muslim justru sangat mempercayai hal itu. Film LOTR mencerminkan keyakinan mereka terhadap episode-episode menjelang Hari Kiamat nanti. Bahkan di pusat-pusat Zionisme Internasional, mereka merancang konsep The New World Order berdasarkan khabar-khabar Tanda-tanda Kiamat itu.


Kalau seorang aktivis HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) ditanya tentang kedudukan Al Mahdi, Dajjal, turunnya Isa Al Masih di masa nanti, dll. Besar kemungkinan, mereka sulit untuk percaya. Seakan dalam benak mereka, yang namanya keyakinan itu ya RASIONALITAS. Tetapi kalau ditanya tentang film LOTR, bisa jadi mereka akan menjawab, “Oh, filmnya bagus. Asyik banget. Seru deh pokoknya!”

Sungguh sayang kalau ada pemuda Muslim yang tidak percaya dengan Tanda-tanda Hari Kiamat. Padahal kaum Yahudi sangat mempercayai hal itu. Saat ini mereka menanam banyak pohon Gharqad di Israel, sebab mereka yakin pohon itu akan menolong mereka kelak. Bahkan penanaman pohon ini menjadi gerakan internasional yang aktif mereka kampanyekan saat ini.


[1] Inti cerita film LOTR adalah pertarungan antara golongan putih dan golongan hitam. Begitu pula saat menjelang Hari Kiamat nanti, akan ada pertarungan besar antara kaum Muslimin dengan kaum Yahudi.

[2] Dalam film LOTR, puncak kepemimpinan kejahatan digambarkan sebagai kekuatan sihir bermata satu. Hal ini adalah gambaran yang sangat jelas tentang sosok Dajjal sebagai raja kejahatan di Akhir Jaman nanti.

[3] Dalam film itu digambarkan ada koalisi antara dua kekuatan besar untuk melawan imperium kejahatan (Mordor). Dalam kehidupan di Akhir Jaman nanti juga akan terjadi koalisi antara Ummat Islam dengan kaum Nashrani, untuk menghadapi imperium kejahatan Yahudi.

[4] Dalam film itu digambarkan sosok Frodo sebagai pembawa cincin yang harus menghancurkan raja kejahatan. Begitu pula kelak peranan Isa Al Masih yang akan turun ke dunia untuk menghancurkan Dajjal.

[5] Dalam film itu digambarkan munculnya seorang kesatria pemberani, pembela kebenaran, dan sangat konsisten melindungi Frodo. Setelah imperium kejahatan Mordor hancur, kesatria itu diangkat menjadi kaisar. Posisi kesatria ini dalam Tanda-tanda Kiamat sangat mirip dengan posisi Imam Mahdi.

[6] Di akhir cerita digambarkan imperium kejahatan hancur seluruhnya, tidak ada yang tersisa. Begitu pula, di Akhir Jaman nanti imperium Dajjal juga akan hancur, kaum Yahudi akan tercerai-berai dan binasa.

 [7] Sebelum imperium kejahatan (Mordor) itu hancur, mereka mengalami kemajuan-kemajuan pesat dari sisi kekuatan militer. Puncaknya, mereka mampu mengepung kekuatan kebaikan di sebuah lembah. Di Akhir Jaman nanti demikian juga kondisinya. Kaum Yahudi mendapat kekuatan yang sangat hebat, sehingga mendesak orang-orang beriman dalam situasi tersudut. Namun akhirnya kekuatan Yahudi itu hancur-lebur seiring hancurnya Dajjal.

[8] Kunci kekuatan imperium kejahatan adalah “sang mata satu” (Sauron). Semakin kuat dirinya, semakin kuat pula kerajaannya. Namun saat dia hancur, maka hancur pula seluruh imperium kejahatannya. Begitulah hubungan antara Dajjal dengan kaum Yahudi terkutuk di Akhir Jaman nanti.
[9] Hancurnya kekuatan “sang mata satu” ditandai dengan melelehnya cincin yang dibawa Frodo di sebuah kawah gunung yang membara. Begitu pula digambarkan, nanti di Akhir Jaman Dajjal ketika melihat Nabi Isa As., dia akan meleleh seperti garam yang meleleh.

[10] Dalam film itu digambarkan bahwa tokoh “sang mata satu” bukan muncul dari bangsa jin atau makhluk lain. Ia berasal dari sosok seorang raja di masa lalu. Dalam Tanda-tanda Kiamat disebutkan, bahwa Dajjal itu sejenis manusia. Lahir dari keluarga Yahudi di Isfahan, Iran saat ini.

[11] Sang pembawa cincin (Frodo) pada akhirnya meninggal juga. Dia harus berpisah dengan teman-teman setianya. Di Akhir Jaman nanti, Nabi Isa As. juga akan meninggal setelah menuntaskan tugasnya.

[12] Misi lain dari perjuangan Frodo adalah menuntaskan cerita dalam buku yang ditinggalkan oleh kakeknya. Cerita itu hampir selesai di tangan Frodo. Namun dia sisakan satu halaman lagi untuk diisi temannya, Sam. Begitu pula, wafatnya Isa Al Masih di Akhir Jaman nanti menandai berakhirnya kehidupan dunia. Kehidupan dunia kala itu tinggal tersisa sedikit lagi.

[13] Di akhir perjalanan hidupnya, Frodo dihantarkan naik perahu untuk berlayar menuju suatu tempat yang sangat indah. Dia disambut oleh makhluk-makhluk ghaib dari dunia lain (semacam Malaikat). Begitu pula balasan bagi para Nabi dan orang-orang shalih dalam kehidupan di Akhirat nanti. Mereka akan mendapatkan syurga yang di bawahnya mengalir sungai-sungai.


Film LOTR memiliki detail yang bagus. Disana hampir-hampir kita tidak menemukan pornografi, perilaku amoral, pemujaan terhadap berhala (syaitan), romantisme picisan, dan lain-lain. Luar biasa, film ini unggul dari segala sisi. Meskipun, namanya film Barat, pasti ada saja kesalahan atau kekurangannya.

Saya terus terang heran, mengapa Hollywood meloloskan film seperti itu? Padahal ia menggambarkan kekalahan imperium Dajjal di Akhir Jaman nanti. Sementara Hollywood CS adalah bagian dari skenario New World Order yang merupakan tahap awal sebelum munculnya imperium Dajjal.

Kondisi saat ini kalau dibaca elalui metafora Lord Of The Ring, kurang lebih bisa kita pahami:
Saat ini jaringan internasional Freemasonry dkk. terus bergerak serentak, intensif, dan tidak kenal istirahat, untuk memperbesar kerajaan kejahatan Dajjal (Mordor). Dari sisi ekonomi, informasi, politik, militer, budaya, pemikiran, ideologi, dll. mereka terus bergerak. 

Agen-agen Freemasonry di Indonesia bisa dianggap sebagai pion-pion anak buah Sauron yang sangat fanatik dan bekerja membi-buta. Mereka sedang mempersiapkan hadirnya “Mesiah” yaitu Dajjal di “Land Promise” (Palestina). 

Sementara kekuatan anti Yahudi, baik dari kalangan Islam maupun Nashrani, juga tengah bergerak menyusun kekuatan masing-masing. Suatu saat nanti akan ada kesepakatan antara kekuatan Islam dan Nashrani ini untuk menghadapi Yahudi laknatullah.

Perlu diingat, Yahudi hari ini bukanlah pengikut Taurat peninggalan Musa As. Mereka adalah pengikut keyakinan-keyakinan sihir dari jaman Fir’aun di Mesir. Yahudi saat ini mengikuti Talmud, bukan Taurat. Meskipun, katanya masih ada Yahudi yang setia mengikuti Taurat. Adapun mayoritas Yahudi yang mengikuti Talmud itu, mereka bukan Ahlul Kitab, tetapi orang musyrikin. 

Sebab, mereka menyembah Dajjal atau simbol-simbol paganisme Mesir Kuno. Ingat, para anak buah Dajjal itu bukan pengikut Musa, justru mereka adalah musuh sejati Musa. Nenek-moyang mereka, Bani Israil durhaka, mereka dulu telah menyia-nyiakan Musa ketika dirinya masih ada di tengah Bani Israil. Yahudi hari ini lebih tepat disebut: Pengikut SAMIRI, bukan Musa As.!

Hanya masalahnya, kalau kita menyaksikan film Lord Of The Ring, secara tidak kritis, akan sulit menangkap pesan-pesan besar di baliknya. Apalagi jika menyaksikan film itu sekedar untuk hiburan belaka. Wah, sayang sekali.

Mayoritas film Hollywood tidak berkualitas, alias murahan. Sebagian mereka malah pekat berisi propaganda-propaganda, seperti The Matrix, Chlinder List, dll. Namun ada juga yang berkualitas dan mengandung pesan-pesan moral kuat. Alangkah baik, kalau kita hanya melihat yang baik-baik saja.


Senin, 05 Maret 2012

Inilah 5 Macam Penyakit Hati

Tak ada manusia yang sempurna. Inginnya sih hati selalu bersih, tetapi selalu ada saja hal-hal negatif yang mengotori hati. Sebelum makin keruh, ketahuilah 5 macam hal yang bisa mengotori hati:

1. Iri hati
Sifat ini membuat kita selalu merasa tidak senang dengan kesenangan, kebahagiaan, keberuntungan, dan kesuksesan orang lain. Kita pun cenderung berusaha menyaingi orang itu dengan berbagai cara. Bahkan, terkadang kita ingin merusak kesenangan itu. Namun, jika rasa iri lebih kepada ke arah kebaikan, seperti ingin sukses agar dapat menyebarkan ilmu di kemudian hari atau iri untuk menyebarkan kebahagiaan kepada orang lain, boleh-boleh saja, lho.

2. Provokatif
Sifat ini membuat kita berusaha untuk selalu memengaruhi orang lain melakukan tindakan yang kurang baik. Misalnya, menulari kebencian kita kepada orang lain atau memanas-manasi dengan tujuan menimbulkan permusuhan atau melahirkan kebencian dengan orang itu kepada orang lain.

3. Menebar fitnah
Inilah kegiatan menyebarkan kejelekan orang lain sehingga nama baik orang itu tercemar atau membohongi seseorang agar menimbulkan kebencian.

4. Berburuk sangka
Buruk sangka adalah sifat yang selalu mencurigai atau menyangka orang lain berbuat buruk tanpa disertai bukti yang jelas.

5. Ingkar janji
Penyakit hati ini berupa sikap tidak bertanggung jawab atau mangkir atas amanat atau kepercayaan yang telah dilimpahkan orang lain kepada kita. Biasanya disertai bohong dengan mengobral janji. Orang yang sering ingkar janji berisiko tidak disukai orang di sekitarnya dan kemungkinan besar tidak akan dipercaya lagi untuk mengemban suatu tanggung jawab di kemudian hari.

Bagaimana menurut Anda, apakah ada “penyakit-penyakit” hati lain yang patut dihindari supaya hati kita bisa senantiasa bersih?

(Majalah Chic/Erma DK)

Editor: Nadia Felicia, kompas.com

Puasalah! Anda Dijamin Sehat

Puasa memberikan kontribusi positif bagi kesehatan, banyak orang sudah mengetahuinya. Bahkan sebagian orang sudah merasakannya. Beberapa penelitian pun membuktikan efek puasa terhadap beberapa penyakit yang disebabkan oleh gaya hidup seperti hipertensi, kolesterol, maag, diabetes, dan kegemukan. Hasilnya memang puasa memberiakn pengaruh yang positif, antara lain;

Mengistirahatkan Saluran Cerna

Khususnya lambung. Saluran pencernaan (usus) beserta enzim dan hormon biasanya bekerja untuk mencerna maaknan terus menerus selama kurang lebih 18 jam. Saat berpuasa, lambung dan sistem pencernaan lain akan istirahat lebih kurang 12-14 jam, selama lebih kurang satu bulan. Jangka waktu ini cukup mengurangi beban kerja lambung dari makanan yang bertumpuk dan berlebihan. Jadi, tak heran bagi penderita sakit lambung (maag) yang bersifat fungsional karena pengaturan pola makan dan faktor stres, puasa sangat bisa dirasakan manfaatnya.

Bisa Menurunkan Berat Badan

Puasa juga merupakan kesempatan menurunkan berat badan. Caranya, tidak makan berlebihan pada saat berbuka, sehabis buka dan pada saat sahur. Tak perlu khawatir tubuh akan lemas karena kurang asupan. Jika menu yang dipilih benar, maka cukup memberikan tenaga untuk 12 jam. Puasa sendiri akan mengaktifkan sistem pengendalian kadar gula darah. Apabila kadar gula darah turun, maka cadangan gula dalam bentuk glikogen yang ada di hati, lemak, dan otot akan digunakan.

Mencegah Hipertensi

Bagi penderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, tekanan darah dapat turun jika selama berbuka hingga sahur dan taat dalam memilih menu makanan dan tidak lupa minum obat anti hipertensi pada waktu sahur. Kesempatan makan makanan yang asin dan berlemak pada siang hari juga tidak ada selama berpuasa.

* Meningkatkan Imunitas

Puasa juga bisa meningkatkan daya tahan tubuh (imun). Pada saat berpuasa, beberapa organ tubuh dapat beristirahat, sehingga metabolisme tubuh juga berkurang. Hasil sampingan metabolisme tubuh adalah sampah yang harus dibuang. Dengan berkurangnya sampah di tubuh, berarti mengurangi radikal bebas yang merugikan. Tentu ini akan meningkatkan antioksidan yang bermanfaat bagi tubuh.

Menekan Kadar Kolesterol
Berpuasa pun bisa mencegah penyakit yang disebabkan pola makan, seperti kolesterol. Dengan catatan, selama berpuasa, konsumsi makanan gorengan dan bersantan jadi berkurang. Hal ini tentu akan mengurangi kadar lemak darah, kolesterol, dan trigliserida.

Mengendalikan Gula Darah
Pada penderita diabetes (terutama yang gemuk), dengan berpuasa, gula darah lebih terkendali. Namun, tidak semua penderita diabetes mellitus aman menjalankan puasa. Yang aman hanyalah penderita diabetes dengan kadar gula darah kurang dari 200 mg/dl, dan mendapat pengobatan bentuk tablet yang diminum. Jika mendapat suntikan insulin, dosis harus kurang dari 40 unit/hari dengan 1x suntikan per hari.

Editor: Nadia Felicia, (Erma D.K/Majalah Chic), kompas.com

Power of Missions : Hidup Lebih Berarti

Seorang wanita sukses yang hampir memasuki usia 80 tahun, ditanya teman-temannya, apakah beliau akan membuat pesta besar untuk merayakan ulang tahunnya. Dengan penuh senyum ia menjawab bahwa dirinya ingin “cari duit” saja. Maksudnya, dalam rangka ulang tahun, ia akan membuat acara penggalangan dana. Dana yang terkumpul akan dimanfaatkan untuk membangun gedung laboratorium, asrama untuk anak jalanan, atau kegiatan sejenisnya.

Dalam usia yang sudah lanjut, beliau masih memikirkan cara membangun dan membuat sesuatu. Saat ditanya apa yang menjadi gregetnya, ia berkomentar,“Sederhana saja. Saya melaksanakan misi suami yang sejak dulu ingin membantu orang miskin, memajukan kesehatan dan pendidikan.”

Ternyata kekuatan kehendak suaminya yang sudah meninggal puluhan tahun lalu membuat wanita ini bertujuan dan mampu memaknai hidupnya dengan upaya-upaya positif, berarti dan berguna.

Seorang psikiater, Victor Frankl, mengemukakan pentingnya menyadari dan menyuarakan “purpose of life” individu. Tidak hanya untuk diri pribadinya, namun juga untuk keluarga, anak, cucu, karyawan, anggota kelompok, bahkan rakyatnya. Frankl juga menekankan bahwa manusia punya kebebasan penuh untuk menyikapi situasi yang dihadapinya. Apakah itu kegelapan, tantangan, godaan, kenikmatan, batu besar ataupun kerikil. Pada akhirnya, manusia memang bisa mengisi hidupnya dengan “good stuff” atau “bad stuff” dan menjadikan dirinya pribadi yang terhormat atau tidak terhormat.

Di jaman modern ini, kita lihat semakin banyak individu berkeyakinan bahwa kebahagiaannya datang dari kekayaan materi. Banyak orang sudah tidak bisa membedakan halal tidak halalnya mata pencaharian, dibudakkan harta, lupa batas antara kebutuhan dan keserakahan, bahkan tidak peduli membangun karakter pribadi. Buntut-buntutnya, setelah kekayaan di tangan pun, hidup tetap terasa pahit dan tidak berarti. Banyak orang yang sudah “punya segalanya”, namun tidak bahagia dan berusaha mencari ketenangan melalui upaya penggalangan kegiatan religius yang tidak berujung.

Bagaimana pun, kesibukan dan tantangan yang terus-menerus hadir di depan mata, memang bisa membuat kita tidak punya lagi banyak waktu untuk melakukan refleksi diri. Jika kita ingin hidup kita berarti, tampaknya kita harus memaksa diri untuk diam sejenak, memikirkan kembali, dan memahami dengan jelas apa misi hidup kita.

Power of missions

Pertanyaannya, bisakah seseorang menjalankan hidup tanpa misi yang jelas? Terkadang banyak orang di sekitar kita yang mengambil keputusan tanpa repot-repot pikir panjang mengenai apa yang ingin ia capai dalam hidupnya. Banyak di antara kita tidak mendera diri untuk mencari jawaban mengapa ia bersikap dalam situasi tertentu. Misalnya saja, orang tua yang bercerai karena emosi dan marah pada pasangan, tanpa memikirkan nasih putra-putrinya. Dalam situasi ini kita bisa meilihat bahwa prioritas untuk membuat putra-putrinya bahagia, aman dan nyaman, tidak menjadi dasar mengambil keputusan. Ada seorang pemilik perusahaan yang membawa perusahaannya tumbuh besar, kemudian menjualnya dan meraup keuntungan besar dari proses akuisisi perusahaan. Setelah diakuisisi, ia tidak lagi tampak serius menggarap pengembangan perusahaan dan berhenti berinvestasi. Di sini kita bisa bertanya-tanya, apa misi pemiliknya? Dalam situasi ini, masih bisakah ia mempengaruhi karyawan untuk terus berinovasi? Apakah beliau kemudian bisa menjawab kepentingan kolektif stakeholder lainnya?

Dari situasi tadi kita bisa melihat betapa seseorang bisa kehilangan arah dan power jika tidak jelas misi dirinya. Dalam situasi kepemimpinan, para pengikut akan dibuat bingung oleh pemimpin yang tidak jelas ke mana tim akan dibawa. Sebaliknya, pimpinan yang punya misi mencerdaskan bawahan, bisa bertindak tegas, bahkan keras, pada anak buahnya yang enggan belajar. Teman saya, seorang pengusaha sukses, berprinsip: “Pokoknya perusahaan, orang, dan industri harus maju terus”. Kedengaran seperti tagline Ganefo jaman Sukarno, “Onward, never retreat”. Namun, kejelasan misinya itu membuat seluruh karyawan jadi tidak berani untuk tidak maju, aktif dan agresif dalam bekerja.

Berisi dengan misi
Rasanya kita perlu kembali menyadari bahwa misi lebih sakti daripada sekadar uang. Chris Gardner yang kisah hidupnya diangkat ke layar kaca mengatakan: “Your pursuit determines your happiness.” Kita sesungguhnya bisa mengecek sendiri, apakah di akhir hidup nanti kita bisa berkata: “I did what I was created to do. I contributed to this world in a significant manner.”

Setiap kali tindakan kita mengarah pada pencapaian misi, kita tentu serta-merta merasa happy dan semakin menikmati hidup ber-misi kita. Dengan misi yang jelas, kita bisa lebih kuat menangkis godaan, apakah itu harta, jabatan dan fasilitas. Misi akan otomatis menjadi patokan yang membuat kita jadi lebih jelas dalam mengambil keputusan dan tindakan. Misi dapat dikatakan bagaikan magnet yang menjaga agar kita “stay on track”. (Eileen Rachman/Sylvina Savitri/EXPERD Consultant)

Sumber: Kompas Cetak, Editor: din, kompas.com

Anda Bisa Jika Anda Berpikir Bisa!

Seekor gajah yang diikat kakinya sejak kecil dengan seutas rantai sepanjang 4 meter, ketika dia dewasa dia tidak akan melangkah keluar dari area lingkaran 4 meter walaupun rantainya sudah diganti dengan seutas benang. Itu bukan cerita, itu kisah nyata.

Kita sebagai manusia yang berakal budi ternyata juga mengalami trauma yang sama. Teman saya sejak kecil tidak berani mengendarai sepeda, ketika kami remaja dan suka keliling kota dengan sepeda motor, dia selalu dibonceng teman lainnya, setelah kami dewasa beberapa teman mulai memakai mobil untuk aktivitasnya, tapi teman saya itu tetap tidak berani mengendarai apapun.

Anda jg pasti punya teman yg tidak pernah mau mencoba mengendarai sepeda/sepeda motor, apalagi mobil, selalu takut & merasa bahwa mengendarai motor atau mobil adalah sesuatu yg sangat sulit. Istri teman saya bisa mengendarai mobil, setiap hari dia menggunakan mobil untuk antar jemputnya ke dan dari sekolah, tapi dia hanya berani

menggunakannya di dalam kompleks ( Kelapa Gading Jakarta ), selama lebih dari 5 tahun tidak pernah sekalipun dia berani mengendarai mobil keluar dari Kelapa Gading.

Suatu hari anaknya sakit dan masuk rumah sakit di Sunter diluar Kelapa Gading, dan suaminya sedang tugas di luar kota. Terpaksa dia mengendari mobilnya pergi ke rumah sakit tersebut, dan sejak saat itu dia berani mengendarai mobilnya kemana saja, termasuk pulang pergi ke bandung.

Ada staff di bagian keuangan yang sudah bekerja 5 tahun, tidak pernah bisa meraih promosi jabatan karena disana adalah jabatan fungsional yang buntu dengan jenjang karir, ketika saya tawarkan jabatan di bagian marketing, dia tidak berani mengambilnya karena merasa tidak mampu menjadi orang marketing.

Ada seorang salesman yang sudah bekerja 10 tahun, prestasinya bagus, disegani teman temannya, bahkan jadi tempat bertanya atasannya. Ketika ditawari jabatan supervisor dia menolak karena dia takut dengan pekerjaan administrasi dan takut kalau nanti suatu hari naik lagi jadi distrik manager yang sarat dengan tugas tugas di atas meja, dia merasa tidak bisa mengerjakan pekerjaan adminitrasi.

Dear teman2 sekalian, coba anda lihat diri anda sendiri, adakah seutas benang yang memhambat diri anda saat ini? Putuskan benang itu, bergeraklah maju lebih dari lingkaran yang selama ini mengurung anda.

Anda pasti bisa kalau anda berpikir anda bisa, anda akan gagal kalau anda selalu berpikir anda akan gagal. Peluang demi peluang muncul setiap hari, dan karena selama ini anda menutup mata anda, telinga anda, pikiran anda, diri anda, hidup anda, maka peluang itu menjadi bukan peluang, lewat begitu saja.

Mulailah melangkah sedikit demi sedikit kalau anda masih gamang, lalu berlari cepat setelah anda lebih yakin lagi. Jangan sia siakan setiap peluang untuk maju, untuk berhasil, demi diri anda sendiri.

sumber: mlmartikel.tripod.com

Mengatasi masalah tidak bisa masuk di facebook ataupun e-mail. “This connection is Untrusted”

Kalau kamu mengalami masalah ketika akan login ke facebook atau mau membuka e-mail karena muncul pesan page error ” This connection is Untrusted ” . Seharusnya kita langsung login, ketika muncul pesan ini tentu sangat menyebalkan.

Solusi untuk pemecahan ini ada 2 sebenarnya : 
Solusi Pertama (contoh pada gambar error di atas,)
1. klik I Understand the Risks
2. lalu klik tombol Add Exception
3. setelah di klik akan muncul window Add Security Exception
4.lalu klik Get Certificate
5. lalu setelah beberapa saat klik tombol Confirm Security Exception
selanjutnya page akan loading normal dan kamu sudah masuk ke halaman profile facebook kamu.
cara ini merupakan cara singkat dan tidak permanen, karena ketika anda login lagi maka harus mengulangi lagi step seperti di atas, capek kan ?

Solusi Kedua (cara paling ampuh)
setelah saya cari2 di google dan diselidiki kenapa sampai muncul pesan seperti ini , karena di pc lain dalam 1 jaringan lancar2 saja . Akhirnya saya sepertinya mengetahui penyebabnya, yaitu masalah tidak cocoknya waktu di komputer kamu dengan waktu lokal kamu . Saya menduga ini lah penyebab kenapa selalu keluar pesan This connection is Untrusted.
kasus ini tidak hanya ketika akan login di facebook, tetapi di website lain yang menggunakan https ketika akan login, seperti akan login ke yahoo, blogger atau website lainya.
jadi coba gunakan cara ke 2 untuk mengatasi masalah ini secara permanen .

- cocokan waktu di pc kamu dengan waktu lokal kamu, untuk hal itu kamu bisa ke control panel ==> trus pilih date and time .
akan tetapi untuk beberapa kasus kamu tidak bisa mensetting waktu dan keluar pesan “you don’t have privilege level change system time”
kalau sudah begini, coba cari start menu ==> run=== >trus ketik gpedit.msc
lalu coba ikuti langkah ini
Local Computer Policy | Computer Configuration | Windows Settings | Security
Settings | Local Policies | User Rights Assignment
lalu klik Change the System Time, untuk defaultnya hak akses untuk Power Users
dan Administrators. kalau kolom hak untuk pengaturan waktu kosong, tinggal add dengan klik add user/grup lalu klik advance lalu klik find now . pilih user administrator atau user yang anda sedang pakai sekarang.

Jumat, 03 Februari 2012

Dalil-dalil Maulid oleh Prof. DR. As Sayyid Muhammad Al Maliki

Pertama, peringatan Maulid Nabi SAW adalah ungkapan kegembiraan dan kesenangan dengan beliau. Bahkan orang kafir saja mendapatkan manfaat dengan kegembiraan itu (Ketika Tsuwaibah, budak perempuan Abu Lahab, paman Nabi, menyampaikan berita gembira tentang kelahiran sang Cahaya Alam Semesta itu, Abu Lahab pun memerdekakannya. Sebagai tanda suka cita. Dan karena kegembiraannya, kelak di alam baqa’ siksa atas dirinya diringankan setiap hari Senin tiba. Demikianlah rahmat Allah terhadap siapa pun yang bergembira atas kelahiran Nabi, termasuk juga terhadap orang kafir sekalipun. Maka jika kepada seorang yang kafir pun Allah merahmati, karena kegembiraannya atas kelahiran sang Nabi, bagaimanakah kiranya anugerah Allah bagi umatnya, yang iman selalu ada di hatinya?)

Kedua, beliau sendiri mengagungkan hari kelahirannya dan bersyukur kepada Allah pada hari itu atas nikmatNya yang terbesar kepadanya.

Ketiga, gembira dengan Rasulullah SAW adalah perintah AI-Quran. Allah SWT berfirman, “Katakanlah, ‘Dengan karunia Allah dan rahmatNya, hendaklah dengan itu mereka bergembira’.” (QS Yunus: 58). Jadi, Allah SWT menyuruh kita untuk bergembira dengan rahmat-Nya, sedangkan Nabi SAW merupakan rahmat yang terbesar, sebagaimana tersebut dalam Al-Quran, “Dan tidaklah Kami mengutusmu melainkan sebagai rahmat bagi semesta alam.” (QS Al-Anbiya’: 107).

Keempat, Nabi SAW memperhatikan kaitan antara waktu dan kejadian-kejadian keagamaan yang besar yang telah lewat. Apabila datang waktu ketika peristiwa itu terjadi, itu merupakan kesempatan untuk mengingatnya dan mengagungkan harinya.

Kelima, peringatan Maulid Nabi SAW mendorong orang untuk membaca shalawat, dan shalawat itu diperintahkan oleh Allah Ta’ala, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat atas Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kalian untuknya dan ucapkanlah salam sejahtera kepadanya.” (QS Al-Ahzab: 56).

Apa saja yang mendorong orang untuk melakukan sesuatu yang dituntut oleh syara’, berarti hal itu juga dituntut oleh syara’. Berapa banyak manfaat dan anugerah yang diperoleh dengan membacakan salam kepadanya.

Keenam, dalam peringatan Maulid disebut tentang kelahiran beliau, mukjizat-mukjizatnya, sirahnya, dan pengenalan tentang pribadi beliau. Bukankah kita diperintahkan untuk mengenalnya serta dituntut untuk meneladaninya, mengikuti perbuatannya, dan mengimani mukjizatnya. Kitab-kitab Maulid menyampaikan semuanya dengan lengkap.

Ketujuh, peringatan Maulid merupakan ungkapan membalas jasa beliau dengan menunaikan sebagian kewajiban kita kepada beliau dengan menjelaskan sifat-sifatnya yang sempurna dan akhlaqnya yang utama. Dulu, di masa Nabi, para penyair datang kepada beliau melantunkan qashidah-qashidah yang memujinya. Nabi ridha (senang) dengan apa yang mereka lakukan dan memberikan balasan kepada mereka dengan kebaikan-kebaikan. Jika beliau ridha dengan orang yang memujinya, bagaimana beliau tidak ridha dengan orang yang mengumpulkan keterangan tentang perangai-perangai beliau yang mulia. Hal itu juga mendekatkan diri kita kepada beliau, yakni dengan manarik kecintaannya dan keridhaannya.

Kedelapan, mengenal perangai beliau, mukjizat-mukjizatnya, dan irhash-nya (kejadian-kejadian luar biasa yang Allah berikan pada diri seorang rasul sebelum diangkat menjadi rasul), menimbulkan iman yang sempurna kepadanya dan menambah kecintaan terhadapnya. Manusia itu diciptakan menyukai hal-hal yang indah, balk fisik (tubuh) maupun akhlaq, ilmu maupun amal, keadaan maupun keyakinan. Dalam hal ini tidak ada yang lebih indah, lebih sempurna, dan lebih utama dibandingkan akhlaq dan perangai Nabi. Menambah kecintaan dan menyempurnakan iman adalah dua hal yang dituntut oleh syara’. Maka, apa saja yang memunculkannya juga merupakan tuntutan agama.

Kesembilan, mengagungkan Nabi SAW itu disyariatkan. Dan bahagia dengan hari kelahiran beliau dengan menampakkan kegembiraan, membuat jamuan, berkumpul untuk mengingat beliau, serta memuliakan orang-orang fakir, adalah tampilan pengagungan, kegembiraan, dan rasa syukur yang paling nyata.

Kesepuluh, dalam ucapan Nabi SAW tentang keutamaan hari Jum’at, disebutkan bahwa salah satu di antaranya adalah, “Pada hari itu Adam diciptakan:” Hal itu menunjukkan dimuliakannya waktu ketika seorang nabi dilahirkan. Maka bagaimana dengan hari di lahirkannya nabi yang paling utama dan rasul yang paling mulla?

Kesebelas, peringatan Maulid adalah perkara yang dipandang bagus oleh para ulama dan kaum muslimin di semua negeri dan telah dilakukan di semua tempat. Karena itu, ia dituntut oleh syara’, berdasarkan qaidah yang diambil dari hadits yang diriwayatkan Abdullah bin Mas’ud, “Apa yang dipandang balk oleh kaum muslimin, ia pun balk di sisi Allah; dan apa yang dipandang buruk oleh kaum muslimin, ia pun buruk di sisi Allah.”

Kedua belas, dalam peringatan Maulid tercakup berkumpulnya umat, dzikir, sedekah, dan pengagungan kepada Nabi SAW. Semua itu hal-hal yang dituntut oleh syara’ dan terpuji.

Ketiga belas, Allah SWT berfirman, “Dan semua kisah dari rasul-rasul, Kami ceritakan kepadamu, yang dengannya Kami teguhkan hatimu:’ (QS Hud: 120). Dari ayat ini nyatalah bahwa hikmah dikisahkannya para rasul adalah untuk meneguhkan hati Nabi. Tidak diragukan lagi bahwa saat ini kita pun butuh untuk meneguhkan hati kita dengan berita-berita tentang beliau, lebih dari kebutuhan beliau akan kisah para nabi sebelumnya.

Keempat belas, tidak semua yang tidak pernah dilakukan para salaf dan tidak ada di awal Islam berarti bid’ah yang munkar dan buruk, yang haram untuk dilakukan dan wajib untuk ditentang. Melainkan apa yang “baru” itu (yang belum pernah dilakukan) harus dinilai berdasarkan dalii-dalil syara’.

Kelima belas, tidak semua bid’ah itu diharamkan. Jika haram, niscaya haramlah pengumpulan Al-Quran, yang dilakukan Abu Bakar, Umar, dan Zaid, dan penulisannya di mushaf-mushaf karena khawatir hilang dengan wafatnya para sahabat yang hafal Al-Quran. Haram pula apa yang dilakukan Umar ketika mengumpulkan orang untuk mengikuti seorang imam ketika melakukan shalat Tarawih, padahal ia mengatakan, “Sebaik-baik bid’ah adalah ini.” Banyak lagi perbuatan baik yang sangat dibutuhkan umat akan dikatakan bid’ah yang haram apabila semua bid’ah itu diharamkan.

Keenam belas, peringatan Maulid Nabi, meskipun tidak ada di zaman Rasulullah SAW, sehingga merupakan bid’ah, adalah bid’ah hasanah (bid’ah yang balk), karena ia tercakup di dalam dalil-dalil syara’ dan kaidah-kaidah kulliyyah (yang bersifat global). Jadi, peringatan Maulid itu bid’ah jika kita hanya memandang bentuknya, bukan perinaan-perinaan amalan yang terdapat di dalamnya (sebagaimana terdapat dalam dalil kedua belas), karena amalan-amalan itu juga ada di masa Nabi.

Ketujuh belas, semua yang tidak ada pada awal masa Islam dalam bentuknya tetapi perincian-perincian amalnya ada, juga dituntut oleh syara’. Karena, apa yang tersusun dari hal-hal yang berasal dari syara’, pun dituntut oleh syara’.

Kedelapan belas
, Imam Asy-Syafi’i mengatakan, “Apa-apa yang baru (yang belum ada atau dilakukan di masa Nabi SAW) dan bertentangan dengan Kitabullah, sunnah, ijmak, atau sumber lain yang dijadikan pegangan, adalah bid’ah yang sesat. Adapun suatu kebaikan yang baru dan tidak bertentangan dengan yang tersebut itu, adalah terpuji ”

Kesembilan belas, setiap kebaikan yang tercakup dalam dalil-dalil syar’i dan tidak dimaksudkan untuk menyalahi syariat dan tidak pula mengandung suatu kemunkaran, itu termasuk ajaran agama.

Keduapuluh, memperingati Maulid Nabi SAW berarti menghidupkan ingatan (kenangan) tentang Rasulullah, dan itu menurut kita disyariatkan dalam Islam. Sebagaimana yang Anda lihat, sebagian besar amaliah haji pun menghidupkan ingatan tentang peristiwa-peristiwa terpuji yang telah lalu.

Kedua puluh satu, semua yang disebutkan sebelumnya tentang dibolehkannya secara syariat peringatan Maulid Nab! SAW hanyalah pada peringatan-peringatan yang tidak disertai perbuatan-perbuatan munkar yang tercela, yang wajib ditentang.

Adapun jika peringatan Maulid mengandung hal-hal yang disertai sesuatu yang wajib diingkari, seperti bercampurnya laki-laki dan perempuan, dilakukannya perbuatanperbuatan yang terlarang, dan banyaknya pemborosan dan perbuatan-perbuatan lain yang tidak diridhai Shahibul Maulid, tak diragukan lagi bahwa itu diharamkan. Tetapi keharamannya itu bukan pada peringatan Maulidnya itu sendiri, melainkan pada hal-hal yang terlarang tersebut.

10 BUKTI DARI ALQURAN DAN SUNNAH, BAHWA MEMPERINGATI KELAHIRAN NABI SAW DAPATLAH DITERIMA

1. Perintah Meningkatkan Rasa Cinta dan Hormat kepada Nabi saw.

Dalil Pertama, Allah swt meminta Nabi saw. agar mengingatkan umatnya bahwa sangatlah penting bagi siapa saja yang menyatakan mencintai Allah swt untuk mencintai Nabi-Nya juga, “Katakanlah kepada mereka, ‘Jika kalian mencintai Allah swt, ikuti (dan cintai dan hormatilah) aku, niscaya Allah swt akan mencintai kalian’” (3:31).

Memperingati hari kelahiran Nabi saw. didorong oleh perintah untuk mencintai, menaati, mengingat, dan mengikuti contoh Nabi saw., serta merasa bangga dengannya sebagaimana Allah swt menunjukkan kebanggaan-Nya dengannya. Dalam Kitab Suci-Nya, Allah swt begitu membanggakannya dengan berfirman, “Sungguh engkau memiliki budi pekerti yang begitu agung” (68: 4).

Cinta kepada Nabi saw. dapat menjadi pembeda keimanan di antara kaum beriman. Dalam sebuah hadis sahih riwayat al-Bukhârî dan Muslim, Nabi saw. pernah bersabda, “Tak seorang pun di antara kamu beriman, sampai ia mencintaiku lebih dari ia mencintai anak-anaknya, orang tuanya, dan semua orang.” Dalam hadis al-Bukhârî lainnya, beliau bersabda, “Tak seorang pun di antara kamu beriman sampai ia mencintaiku lebih dari ia mencintai dirinya sendiri.” ‘Umar ibn al-Khaththâb ra berkata, “Wahai Nabi saw, Aku sungguh mencintaimu melebihi diriku sendiri.”

Kesempurnaan iman tergantung pada cinta kepada Nabi saw., karena Allah swt dan para malaikat-Nya terus-menerus menyatakan penghormatannya, sebagaimana begitu jelas disebutkan dalam ayat berikut, “Allah swt dan para malaikat-Nya berselawat kepada Nabi saw” (33:56). Perintah Tuhan, “Wahai orang-orang beriman, berselawatlah kepadanya,” segera menyusulnya, menambah jelas bahwa kualitas seorang mukmin sangat tergantung pada dan dijelmakan dengan pembacaan selawat kepada Nabi saw.

2. Nabi saw. Menekankan Hari Senin sebagai Hari Beliau Dilahirkan

Dalil Kedua, Abû Qatâdah al-Anshârî meriwayatkan bahwa Nabi saw. pernah ditanya mengenai puasa di hari Senin. Beliau kemudian menjawab, “Hari itu adalah hari saya dilahirkan dan hari saya menerima wahyu.”1

Syekh Mutawallî al-Sya‘râwî menulis, “Banyak peristiwa luar biasa terjadi pada hari kelahirannya sebagaimana disebutkan dalam hadis dan sejarah. Malam waktu Nabi saw dilahirkan tidaklah seperti malam-malam kelahiran manusia lainnya.” 2

Sedangkan menurut Ibn al-Hajj, “Adalah suatu keharusan bagi kita pada setiap hari Senin bulan Rabiul Awal untuk meningkatkan ibadah kita sebagai ungkapan rasa syukur kepada Allah swt atas karunia-Nya yang begitu besar yang telah diberikan kepada kita–yaitu diutusnya Nabi saw. untuk membimbing kita kepada Islam dan kedamaian … Nabi saw., ketika menjawab seseorang yang bertanya kepada beliau mengenai puasa di hari Senin, menyatakan, “Aku dilahirkan pada hari itu.” Oleh karena itu, hari tersebut memberikan kehormatan bagi bulan itu, karena itu adalah harinya Nabi saw. … dan beliau pun mengatakan, “Aku junjungan (sayyid) bagi semua anak-cucu Adam as, dan aku mengatakannya tanpa kesombongan” … dan beliau pun mengatakan, “Adam as dan siapa saja keturunannya akan berada di bawah benderaku pada Hari Peradilan kelak.” Hadis-hadis ini diriwayatkan oleh al-Syaykhâni (al-Bukhârî dan Muslim). Muslim dalam Shahîh-nya menyatakan bahwa Nabi saw. bersabda, “Pada hari itu, yaitu Senin, saya dilahirkan, dan pada hari itu pula risalah pertama disampaikan kepadaku.”3

Nabi saw. menaruh perhatian khusus pada hari kelahirannya dan bersyukur kepada Allah swt, karena memberinya kehidupan, dengan berpuasa pada hari itu, sebagaimana disebutkan dalam hadis Abû Qatâdah. Nabi saw. menyatakan kebahagiaannya akan hari tersebut dengan berpuasa, yang merupakan sebentuk ibadah. Sebagaimana Nabi saw. telah memberi perhatian khusus pada hari tersebut dengan berpuasa, maka ibadah dalam bentuk apa saja untuk memberi perhatian khusus atas hari tersebut dapat pula dibenarkan. Meskipun bentuk ibadahnya berbeda, tetapi esensinya tetap sama. Oleh karena itu, berpuasa, memberi makan fakir miskin, berkumpul untuk melantunkan pujian kepada Nabi saw., atau berkumpul untuk mengingat perilaku dan budi pekerti baiknya, semuanya dapat dipandang sebagai cara menaruh perhatian khusus pada hari tersebut.4

3. Allah swt Berfirman, “Bergembiralah dengan Nabi saw”

Dalil Ketiga, Menyatakan kebahagiaan dengan kedatangan Nabi saw. adalah perintah Allah swt dalam Alquran, sebagaimana firman-Nya, “Dengan karunia Allah swt dan rahmat-Nya, maka hendaklah mereka bergembira” (10:58).

Perintah ini ada karena rasa senang dapat membuat hati merasa bersyukur atas rahmat Allah swt. Rahmat Allah swt mana yang lebih besar ketimbang diri Nabi saw. sendiri. Allah swt menyatakan, “Tiadalah Aku utus engkau kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam” (21:107).

Karena Nabi saw. diutus sebagai rahmat untuk seluruh umat manusia, maka merupakan suatu keharusan, tidak saja atas muslimin tetapi juga semua umat manusia untuk merayakan kehadirannya. Sayangnya, masih ada sebagian muslim yang tampil menolak perintah Allah swt untuk bersuka ria atas kelahiran Nabi-Nya.

4. Nabi saw. Memperingati Peristiwa-Peristiwa Besar dalam Sejarah

Dalil Keempat, Nabi saw. selalu membuat hubungan di antara peristiwa-peristiwa agama dan sejarah, sehingga bila tiba suatu hari ketika terjadi suatu peristiwa penting, beliau mengingatkan para sahabat untuk merayakan hari itu dan menegaskan keistimewaannya, meskipun peristiwa tersebut terjadi pada masa yang sangat lampau. Dasarnya dapat ditemukan dalam hadis berikut.

Tatkala Nabi saw. sampai di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada Hari Asyura. Beliau bertanya mengenai hari tersebut, dan beliau diberi tahu bahwa pada hari itu Allah swt menyelamatkan Nabi mereka, yakni Musa as, dan menenggelamkan musuhnya. Karena itulah mereka berpuasa pada hari tersebut untuk bersyukur kepada Allah swt atas karunia ini.5

Pada saat itu juga Nabi saw. menanggapinya dengan hadis yang terkenal, “Kita lebih berhak atas Musa as daripada kalian,” dan beliau pun melakukan puasa pada hari itu dan hari sebelumnya.

5. Allah swt Berfirman, “Berselawatlah kepada Nabi saw”

Dalil Kelima, peringatan atas kelahiran Nabi saw. mendorong kita untuk berselawat kepada Nabi saw. dan menyampaikan pujian atasnya, yang menjadi suatu keharusan berdasarkan ayat, “Sesungguhnya Allah swt dan para malaikat-Nya berselawat kepada Nabi saw. Wahai orang-orang beriman, berselawatlah kamu untuk Nabi saw dan ucapkanlah salam kepadanya dengan sepenuh hati” (33:56).

Karena datang bersama-sama dan mengenang jasa-jasa Nabi saw. dapat membawa kita untuk berselawat dan memujinya, maka ini selaras dengan perintah Allah swt. Siapakah yang punya hak untuk mengingkari keharusan yang telah diperintahkan Allah swt kepada kita melalui Alquran? Manfaat yang dibawa oleh ketaatan pada perintah Allah swt dan cahaya yang dibawanya ke dalam hati tidaklah dapat diukur. Lebih jauh lagi, keharusan tersebut dinyatakan dalam bentuk jamak, yaitu Allah swt dan para malaikat-Nya berselawat dan mengucap salam kepada Nabi saw.—secara bersama-sama. Karena itu, sama sekali tidaklah benar mengatakan bahwa membaca selawat dan salam kepada Nabi saw. tak boleh dilakukan secara berkelompok, tetapi harus sendiri-sendiri.

6. Pengaruh Menyaksikan Peringatan Kelahiran Nabi terhadap Kaum Kafir

Dalil Keenam, mengungkapkan kegembiraan dan memperingati hari kelahiran Nabi saw., dengan karunia dan rahmat Allah swt, dapat mendatangkan keberuntungkan bagi orang kafir sekalipun.6 Imam al-Bukhârî menyatakan dalam hadisnya bahwa setiap hari Senin, Abû Lahab dibebaskan dari siksaannya di alam kubur, karena ia telah memerdekakan budak perempuannya, yaitu Tsuwaybah, pengasuh Nabi saw. Beberapa ulama, di antaranya Ibn Katsîr dan Ibn Nâshir al-Dîn al-Dimasyqî, mengatakan bahwa ini karena Abû Lahab sangat bergembira tatkala Tsuwaybah membawa kabar kepadanya tentang kelahiran keponakannya itu. Meskipun demikian, agaknya pemerdekaan ini terjadi pada saat Nabi saw sudah dewasa, yaitu pada saat hijrah ke Madinah.7

Tentang hal ini, Hafiz Syams al-Dîn Muhammad ibn Nâshir al-Dîn al-Dimasyqî menulis bait syair berikut, “Bila ini, seorang kafir yang dikutuk untuk kekal di neraka dengan ucapan ‘celakalah kedua tangannya’ (Q. 111), dikatakan menikmati masa tenang pada setiap hari Senin, karena ia bergembira dengan (kelahiran) Ahmad saw, lantas bagaimana menurutmu seorang hamba yang, sepanjang hidupnya, bergembira dengan Ahmad saw, dan meninggal seraya mengucap, ‘Ahad (Esa)’”8

7. Keharusan Mengetahui Sirah Nabi saw. dan Meniru Perilakunya

Dalil Ketujuh, kita dituntut untuk mengetahui Nabi saw., baik kehidupannya, mukjizatnya, kelahirannya, perilakunya, keimanannya, tanda-tanda (kenabian)-nya, khalwatnya, ataupun ibadahnya. Tidakkah mengetahui hal-hal seperti ini merupakan keharusan bagi setiap muslim?

Apa lagi yang lebih baik dari merayakan dan memperingati kelahirannya, yang mewakili babak penting hidupnya, untuk dapat memahami kehidupannya? Memperingati kelahirannya akan mengingatkan kita tentang segala hal lain yang berhubungan dengan kehidupannya, sehingga memungkinkan kita untuk mengenal perjalanan hidup (sirah) Nabi saw. dengan lebih baik. Kita akan lebih siap untuk menjadikan Nabi saw. sebagai panutan, memperbaiki diri kita, dan meniru kepribadian beliau. Itulah mengapa perayaan hari kelahirannya merupakan suatu karunia besar bagi seluruh umat muslim.

8. Nabi saw. Setuju dengan Syair Pujian Terhadapnya

Dalil Kedelapan, sudah diketahui benar bahwa pada masa Nabi saw., para penyair berdatangan ke hadapannya dengan berbagai jenis karyanya yang berisi pujian terhadapnya. Mereka menulis dalam syair-syair tersebut tentang perang dan panggilan jihadnya, juga tentang para sahabatnya. Ini dapat ditemukan dalam berbagai syair yang dikutip dalam sirah Nabi saw. yang disusun oleh Ibn Hisyâm, al-Wâqidî, dan yang lain. Nabi saw. sangat senang dengan syair yang bagus, sebagaimana diriwayatkan al-Bukhârî dan yang lain bahwa beliau bersabda, “Dalam syair itu ada hikmah (kata-kata bijak).”9 

Paman Nabi saw., al-‘Abbâs, menggubah sebuah syair yang menyanjung kelahiran Nabi saw, yang memuat bait-bait berikut:
Tatkala engkau dilahirkan, bumi bersinar terang,
Dan cakrawala benderang penuh cahayamu,
Sehingga kami dapat tembus memandang,
Segala syukur kupanjatkan atas sinar terang,
Cahaya dan jalan yang menunjuki itu.10

Ibn Katsîr menyebutkan fakta bahwa, menurut para sahabat, Nabi saw. memuji namanya sendiri dan membacakan syair tentang dirinya di tengah-tengah Perang Hunain untuk membangkitkan semangat para sahabatnya dan membuat takut musuh-musuhnya. Pada hari itu beliau mengatakan: “Akulah Nabi saw! Ini bukan kebohongan. Aku anak ‘Abd al-Muthâlib.”

Nabi saw. merasa senang dengan orang-orang yang menyampaikan pujian kepadanya, karena itu merupakan perintah Allah swt dan beliau pun suka memberi mereka sesuatu yang Allah swt anugerahkan kepadanya. Allah swt sudah pasti sangat menyenangi orang-orang yang berkumpul dan berusaha mengenali dan mencintai Rasulullah saw.

Menyanyi dan Membacakan Syair

Ada keterangan kuat bahwa Nabi saw. menyuruh ‘Â’isyah membiarkan dua gadis menyanyi pada hari raya. Beliau berkata kepada Abû Bakr, “Biarkanlah mereka menyanyi, karena setiap bangsa memiliki hari rayanya, dan hari ini adalah hari raya kita.” Ibn al-Qayyim berkomentar bahwa Nabi saw. juga mengizinkan menyanyi pada perayaan perkawinan, dan membolehkan syair dibacakan kepadanya.11 Beliau mendengarkan Anas dan para sahabatnya yang memuji-mujinya dan membacakan syair-syair sambil menggali tanah sebelum terjadinya Perang Khandak (Parit) yang terkenal itu; beliau mendengarkan mereka yang mengatakan: “Kitalah orang-orang yang memberikan baiat (sumpah setia) kepada Muhammad saw untuk berjihad sepanjang hayat.”

Ibn al-Qayyim juga menyebutkan bahwa ‘Abd Allâh ibn Rawâhah membacakan sebuah syair panjang yang memuji-muji Nabi saw. tatkala beliau memasuki Mekah, yang setelah itu Nabi saw. berdoa untuknya. Nabi saw. berdoa agar Allah swt memberi kekuatan kepada al-Hasan ibn Tsâbit dengan ruh suci sehingga ia dapat mendukung Nabi saw. dengan syair-syairnya. Demikian pula, Nabi saw. pernah menghadiahi Ka‘b ibn Zuhayr sebuah jubah karena syair pujiannya. Nabi saw. pernah meminta al-Syarîd ibn Suwayd al-Tsaqafî untuk membacakan sebuah syair pujian sepanjang seratus bait yang digubah oleh Umayyah ibn Abî al-Salt.12 Ibn al-Qayyim melanjutkan, “‘Â’isyah selalu membacakan syair-syair yang memujinya dan beliau pun merasa senang dengannya itu.”

Umayyah ibn Abî al-Salt adalah seorang penyair jahiliah yang meninggal sebelum Islam datang. Ia seorang saleh yang tidak lagi minum khamar ataupun menyembah berhala.13 Bagian dari syair pujian yang mengiringi penguburan Nabi saw. yang dibacakan oleh al-Hasan ibn Tsâbit, menyatakan:
Aku katakan, dan tak seorang pun dapat menemukan cela dari ucapanku
Kecuali orang yang telah kehilangan segala akal sehatnya:
Aku tidak akan pernah berhenti menyanjung dan memujinya
Karena dengan berbuat begitu, mungkin aku akan kekal di dalam surga
Bersama Sang Pilihan, yang dorongannya untuk itu aku harapkan.
Dan untuk mencapai hari itu, segala ikhtiarku kupertaruhkan.14

Membaca Alquran dan Melagukannya

Ibn al-Qayyim mengatakan dalam Madârij al-Sâlikîn, Allah swt telah membolehkan Nabi-Nya saw. membaca Alquran dengan cara dilagukan. Abû Mûsâ al-Asy‘arî ra suatu kali membaca Alquran dengan suara merdu, sementara Nabi saw mendengarkannya. Setelah ia selesai, Nabi saw. mengucapkan selamat kepadanya atas bacaannya dengan suara merdu dan berkata: “Engkau memiliki suara yang indah.” Beliau pun menyatakan tentang Abû Mûsâ al-Asy‘arî bahwa Allah swt telah memberinya satu dari mizmar (seruling) Dâwud. Kemudian Abû Mûsâ ra berkata: “Ya Rasulullah saw, kalau saja aku tahu bahwa engkau mendengarkanku, aku pasti akan membacakannya dengan suara yang jauh lebih merdu dan lebih indah yang belum pernah engkau dengar sebelumnya.”

Ibn al-Qayyim juga meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda, “Hiasilah Alquran dengan suara-suaramu,” dan “Barang siapa tidak melagukan Alquran bukanlah dari golongan kita.” Ibn al-Qayyim kemudian mengomentari:
Mendapatkan kesenangan dengan suara indah adalah diperbolehkan, sebagaimana mendapat kesenangan dengan pemandangan yang indah, seperti gunung atau alam, atau dari wewangian, atau makanan lezat, selama sesuai dengan syariah. Apabila mendengarkan suara yang indah diharamkan, maka mencari kesenangan dengan semua hal-hal lainnya pun diharamkan juga.

Nabi saw. Membolehkan Bermain Gendang Bila dengan Niat Baik Ibn ‘Abbâd, seorang ahli hadis, memberikan fatwa berikut dalam Rasâ’il-nya. Ia memulai dengan sebuah hadis, Seorang gadis datang kepada Nabi saw. ketika beliau baru pulang dari salah satu peperangan. Gadis itu berkata: “Ya Rasulullah saw, saya telah bersumpah kepada Allah swt bahwa bila Allah swt mengirim engkau kembali dalam keadaan selamat, saya akan memainkan gendang ini di dekatmu.” Nabi saw. kemudian berkata: “Tunaikanlah sumpahmu itu.”15

Ibn ‘Abbâd kemudian melanjutkan:

Tidak syak lagi bahwa menabuh gendang merupakan sejenis hiburan, meskipun demikian Nabi saw. menyuruh gadis tersebut untuk menunaikan sumpahnya. Beliau melakukannya karena niatnya adalah untuk menyambut beliau karena telah pulang dengan selamat, dan niatnya itu suatu niat baik, bukan niat melakukan dosa atau membuang waktu. Karena itu, bila ada orang yang merayakan saat-saat kelahiran Nabi saw. dengan cara yang baik dan dengan niat yang baik seperti dengan membaca sirah Nabi dan menyampaikan puji-pujian kepadanya, maka itu diperbolehkan.

9. Nabi saw. Menaruh Perhatian Khusus pada Kelahiran Para Nabi

Dalil Kesembilan, Nabi saw. dalam hadisnya memberikan perhatian khusus pada hari dan tempat kelahiran nabi-nabi terdahulu. Sehubungan dengan keistimewaan Jumat sebagai hari besar, Nabi saw. mengatakan, “Pada hari tersebut (yaitu Jumat), Allah swt menciptakan Adam as.” Dengan demikian, hari Jumat diberi penekanan karena Allah swt menciptakan Adam as pada hari tersebut. Hari tersebut diberi perhatian khusus karena hari tersebut menyaksikan penciptaan seorang nabi dan bapak semua umat manusia. Bagaimana halnya dengan hari ketika seorang nabi teragung dan manusia terbaik diciptakan? Nabi saw. bersabda: “Sungguh Allah swt telah menciptakanku sebagai Penutup para Nabi (khatam al-nabiyyîn) sementara Adam as di antara air dan tanah.”16

Mengapa al-Bukhârî Memberi Perhatian Khusus pada Kematian di Hari Senin

Imam al-Qasthallânî, dalam komentarnya atas al-Bukhârî, mengatakan: Dalam bagian “al-Jana’aiz (Jenazah)”, al- Bukhârî menamai satu bab utuh “Mati pada Hari Senin”. Di dalamnya ada sebuah hadis dari ‘Â’isyah as yang meriwayatkan pertanyaan dari ayahnya (Abû Bakr al-Shiddîq ra), “Pada hari apakah Nabi saw. wafat?” Ia menjawab: “Hari Senin.” Beliau bertanya: “Hari apa sekarang?” Ia menjawab: “Ayah, sekarang hari Senin.” Abû Bakr ra pun kemudian mengangkat tangannya dan berkata: “Ya Allah swt aku memohon kepadamu biarkanlah aku meninggal pada hari Senin agar bersamaan dengan hari wafatnya Nabi saw.”

Imam al-Qasthallânî melanjutkan:

Mengapa Abû Bakr ra memohon agar kematiannya terjadi pada hari Senin? Karena dengan begitu, kematiannya akan bersamaan hari dengan hari wafatnya Nabi saw., maksudnya untuk mendapatkan barakah dari hari tersebut … Apakah ada orang yang akan mencela permohonan Abû Bakr ra untuk meninggal pada hari tersebut untuk mendapatkan barakah? Pada masa sekarang, mengapa ada orang-orang yang mencela kegiatan merayakan dan memberi perhatian khusus pada hari kelahiran Nabi saw. dengan maksud memperoleh keberkahan?

Nabi saw. Memberi Perhatian pada Tempat Kelahiran Para Nabi
Sebuah hadis yang dianggap sahih oleh Hafiz al-Haytsamî menyatakan bahwa, pada malam Isra Mikraj, Nabi saw. disuruh oleh Jibril as untuk salat dua rakaat di Bayt Lahm (Bethlehem). Jibril as bertanya kepadanya, “Tahukah engkau di manakah engkau melakukan salat?” Ketika Nabi saw. bertanya kepadanya “Di mana?” Ia memberi tahu beliau, “Engkau salat di tempat Isa dilahirkan.”17

10. Ijmak Ulama tentang Peringatan Maulid Nabi saw.

Dalil Kesepuluh, memperingati hari kelahiran Nabi saw. merupakan suatu tindakan yang telah dan masih disepakati oleh para ulama di dunia Islam. Untuk alasan inilah, hari tersebut dijadikan sebagai hari libur di semua negara muslim. Allah swt tentu meridainya karena selaras dengan perkataan Ibn Mas‘ûd, “Apa saja yang dipandang baik oleh mayoritas muslimin, itu baik di sisi Allah swt; dan apa saja yang dipandang buruk oleh mayoritas muslimin, itu buruk di sisi Allah swt.”18

Dikutip dari: Buku Maulid dan Ziarah ke Makam Nabi saw
Oleh Mawlana Syekh Hisyam Kabbani qs
Penerbit: Serambi

Hukum Merayakan Maulid Nabi SAW

 
Muhammad SAW

1. Perayaan Maulid Nabi SAW adalah ungkapan kegembiraan dan kebahagiaan dengan keberadaan Rasulullah SAW.
Dalam Q.S Yunus ayat 58, Allah swt memerintahkan kita untuk senang dan gembira dengan rahmat-Nya SWT :

(قُلْ بِفَضْلِ اللِّه وَبِرَحْمَتِهِ فَبِذَالِكَ فَلْيَفْرَحُوْا)

Dan Rasulullah SAW merupakan rahmat terbesar dari Allah SWT. Bukan hanya untuk kita, tapi juga untuk seluruh semesta alam. Firman Allah dalam Surat Al Anbiyaa ayat 107 :

(وَمَا أَرْسَلْنَاكَ اِلاَّ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ)

2. Rasulullah SAW memperingati hari maulidnya dengan jalan puasa setiap hari senin sebagai tanda rasa syukur kepada Allah swt.
Dalam Kitab Shahih Muslim diriwayatkan hadits Abi Qutadah ra bahwasanya Rasulullah pernah ditanya tentang puasa hari senin,Beliau SAW menjawab :

(ذَلِكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيْهِ , وَيَوْمٌ بُعِثْتُ , أَوْ أُنْزِلَ عَلَيَّ فِيْهِ )

3. Kegembiraan dengan kelahiran Rasulullah saw memiliki manfaat khusus bagi setiap muslim.
Dalam Shahih Bukhari diceritakan tentang sebuah kisah mimpi Sayyidina Abbas ra, paman Rasulullah SAW, tentang peringanan azab atas Abu Lahab setiap hari senin, karena dia di masa hidupnya pernah gembira menyambut kelahiran keponakannya, Muhammad ibnu Abdillah, dengan memerdekakan budaknya yang bernama Tsuwaibah Al Aslamiyyah. Karenanya Al Hafidz Syamsuddin Muhammad bin Nashiruddin Ad Dimasyqi rhm membuat syair :

اِذَا كَانَ هَذَا كَافِرًا جَآءَ ذَمُّهُ بِتَبَّتْ يَدَاهُ فىِ اْلجَحِيْمِ مُخَلَّدَا
اَتَى أَنَّهُ فيِ يَوْمِ اْلأِثْنَيْنِ دَائِمًا يُخَفَّفُ عَنْهُ لِلسُّرُوْرِ بِأَحْمَدَ
فَمَا الظَّنُّ بِاْلعَبْدِ اَلَّذِى كَانَ عُمْرُهُ بِأَحْمَدَ مَسْرُوْرًا وَ مَاتَ مُوَحِّدَا

4. Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah media da’wah untuk memaparkan kembali sejarah kehidupan dan perjuangan Rasulullah SAW, mendorong umat Islam agar Cinta Rasulullah dan mau meneladaninya, sekaligus membiasakan umat bershalawat untuk Rasulullah SAW, sehingga menjadi peneguh hati kaum muslimin. Dalam Surat Hud ayat 120 Allah swt memberitakan dan menjelaskan bahwasanya kisah para Rasul dalam Al Qur’an untuk meneguhkan hati Rasulullah SAW.Firmannya :

(وَكُلاًّ نَقُصَّ عَلَيْكَ مِنْ أَنْبآءِ الرُّسُلِ مَانُثَبِّتُ بِهِ فُؤَادَكَ )

5. Perayaan Maulid Nabi SAW adalah upaya menghidupkan napak tilas Perjuangan Rasulullah saw.
Menghidupkan kenangan perjuangan orang-orang saleh adalah sesuatu yang disyariatkan dalam Islam.Lihatlah berbagai perbuatan ibadah dalam manasik haji merupakan napak tilas dari berbagai peristiwa religius bersejarah dalam kehidupan Nabi Ibrahim as dan Siti Hajar serta putra mereka Nabi Ismail as.

6. Rasulullah saw menyukai dan memuji orang lain yang mencintai dan yang memuji beliau saw.
Rasulullah saw memuji dan membalas dengan berbagai kebaikan hubungan dengan para penyair di zamannya yang membuat syair-syair yang memuji kehidupan dan perjuangan Rasulullah saw, seperti sayyidina Hasan bin Tsabit ra.Maka bias dipastikan bahwasanya Rasulullah saw akan sangan ridha dan menyukai mereka yang menghimpun dan menyebarluaskan sejarah kehidupan dan perjuangan Rasulullah saw, seperti yang dilakukan para Ulama melalui kitab-kitab Maulid yang dibaca saat perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.

7. Rasulullah saw memiliki perhatian dan kepedulian terhadap hubungan antara tempat dengan peristiwa Religius bersejarah, bahkan beliau saw ikut membesarkannya.
Dalam hadits Syaddaad bin Aus ra yang diriwayatkan oleh Al Bazzar, Abu Ya’la dan Ath Thabarani, bahwasanya ketika Rasulullah saw melakukan Isra dan Mi’raj, beliau diajak mampir oleh Jibril as ke Baitullaham dan shalat dua rakaat di sana, lalu Jibril as bertanya apakah Rasulullah saw tahu tempat apa itu, beliau pun menjawab tidak tahu.Maka Jibril as memberitahukannya bahwa itu adalah tempat kelahiran Nabi Isa as.

8. Rasulullah saw memiliki perhatian dan kepedulian terhadap hubungan antara zaman dengan peristiwa religius bersejarah, bahkan beliau ikut membesarkannya. Dalam Shahih Bukhari dan Muslim diceritakan bahwa tatkala Rasulullah saw mendapatkan kaum Yahudi berpuasa dan bergembira pada Hari Asyura (10 Muharram) untuk merayakan kemenangan Nabi Musa as atas Fir’aun, maka beliau bersabda :

(نَحْنُ أَوْلىَ بِمُوْسَى مِنْكُمْ )

beliau pun berpuasa di hari itu dan menganjurkan umatnya agar berpuasa Asyura.
Selain itu masih ada hadits lain dimana Rasulullah saw menyebutkan keistimewaan Hari Jum’at sebagai hari penciptaan Nabi Adam as dan juga hari kelahiran para Nabi dan Rasul selain beliau saw. Semua itu sesuai dengan tuntunan Al Qur’an yang mengabarkan tentang limpahan kesejahteraan bagi hari kelahiran para Nabi.Dalam Surat Maryam ayat 15 tentang Nabi Yahya as:

وَسَلاَمٌ عَلَيْهَ يَوْمَ وُلِدَ وَيَوْمَ يَمُوْتُ وَيَوْمَ يُبْعَثُ حَيَّا

dan ayat 33 tentang Nabi Isa as

وَالسَّلاَمُ عَلَيَّ يَوْمَ وُلِدْتُ وَيَوْمَ أَمُوْتُ وَيَوْمَ أُبْعَثُ حَيَّا

9. Para ulama terkemuka yang terkenal istiqamah dari zaman ke zaman dan dari berbagai madzhab serta dari berbagai negeri telah menjadikan Peringatan Maulid Nabi saw sebagai sesutau yang Mustahsan, yaitu sesuatu yang dipandang baik.
Nabi saw menjamin umatnya tidak akan sepakat dalam kesesatan

 لَنْ تَجْتَمِعَ أُمَّتِيْ عَلىَ الضَّلاَلَةِ

Apa yang dipandang baik oleh kaum muslimin, apalagi para ulamanya maka ia baik.Dalam Musnad Imam Ahmad sebuah hadits Mauquf dari Abdullah bin Mas’ud ra berbunyi :

مَا رَآهُ اْلمُسْلِمُوْنَ حَسَنًا فَهُوَ عِنْدَاللهِ حَسَنٌ, وَمَا رَآهُ اْلمُسْلِمُوْنَ قَبِيْحًا فَهُوَ عِنْدَاللهِ قَبِيْحٌ

10. Peringatan Maulid Nabi Muhammad saw secara eksplisit dalam bentuk perayaan, memang tidak pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW, tapi bukan berarti sebagai bid’ah Dholalah melainkan sebagai bid’ah Hasanah.
Para sahabat ra pernah melakukan apa yang tidak pernah dilakukan Rasulullah SAW:
a)Sayyidina Abu Bakar dan Sayyidina Umar ra menghimpun Al Qur’an dan membuat Mushafnya
b)Sayyidina Abu Bakar memerangi orang yang tidak mau membayar zakat.Padahal pada zaman Rasul saw, ketika Tsa’labah tidak mau membayar zakat, nabi tidak memeranginya.
c)Sayyidina Utsman memperbanyak Mushaf Al Qur’an dan mengirimnya ke berbagai wilayah
d)Sayyidina Umar ra menghimpun kaum Muslimin di bawah satu Imam Shalat Tarawih, dan beliau berkata :

نِعْمَتِ اْلِبدْعَةِ هَذِهِ“ Inilah sebaik-baiknya Bid’ah “

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites