Rabb,
Kau datangkan lagi Ramadhan untukku,
Ketika aku masih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang telah berlalu.
Rabbi,
Hari hariku masih saja kulalui; tanpa isi, tanpa makna, tanpa syukur
Bahkan sesekali terselip sikap takabur tanpa terasa.
Rabbi,
Aku masih saja lupa bahwa Engkaulah Sang Penentu
Aku masih saja merasa pongah bahwa kebenaran itu hanya punyaku.
Yang lain salah, yang lain keliru.
Rabbi,
Kau datangkan lagi ramadhanku…
Dan aku masih saja melangkah pongah dengan amalku.
Amalku dengan ilmu, tapi tidak dengan amal yang lain.
Mazhab-ku lebih benar dari Mazhab yang lain.
Akulah yang berilmu dan dan yang lain tak berilmu.
Rabbi,
Kau datangkan lagi Ramadhan untukku,
Dan hariku masih saja kulalui tanpa rasa.
Masih saja dalam doaku; masih saja berupa untaian rintihan pinta yang memaksa
Seolah akulah yang lebih tahu dariMU, walau Engkau Sang penciptaku.
Rabbi,
Kaudatangkan lagi ramadhanku
Dan doaku masih saja bukan harapan, tapi itu keharusan
Sehingga ketika ada satu yang tak KAU kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang KAU limpahkan
Rabbi,
Kaudatangkan lagi ramadhanku…
Tak mungkin lagi aku berpaling betapa KasihMu melebihi segalanya.
Kau datang lagi oase pengampunan dan pensyucian-ku.
Dan Ramadahanku ini
Biarkan ia menjadi telaga bening dengan gemercik mutiara maghfiroh…
Melunturkan dan melepaskan lumpur khilaf dan alfaku.
Dan semoga dzikir, tadarrus serta kepasrahan diri ditiap detik waktu ramadhanku nanti
menjadi air bening yang mensucikan jiwa penuh alfa.
Ramadahaku…
Jadikan aku ikan yang berenang dalam bening air yang mengalir.
Berenang tenang dengan kesunyian nafsu
Dan biarkan setiap siripku menjadi kuat dan tak kan pernah patah sia-sia
menahan setiap asa tak bermakna
Ramadhanku…
Ia menjadi rahasia, tak sekedar lapar dahaga
karena Ia sesungguhnya hakekat cintaNya
Dan salah satu cara bertegur sapa denganMu ya Rabb.
Ramadhanku….
biarkan aku tersadar dari jiwa yang lena yang tak lebih dari sebutir debu
Di antara samudra luas dengan keMahaluasan-Nya
Ya Rabbi,
Kau datangkan lagi ramadhanku,
Semoga diampuni segala khilaf dan alfaku
Semoga dibukankan pintu maghirohMU
Dan semoga dimudahkan setiap urusan duniaku.
Maka keridhoanMu adalah nyawa dari setiap tarikan nafasku.
Saudaraku…
jika ada alfa dan khilafku, keikhlasanmu adalah oksigen yang memompa semangat hidupku.
Keikhlasanmu menjadi energi yang menuntunku berjalan lapang..
Dari satu jiwa yang alfa, izinkan aku meminta; maaf lahir bathin.
Ramadhan kareem…
Ummu Hauna, Fukuoka
Kau datangkan lagi Ramadhan untukku,
Ketika aku masih saja tak mampu mensyukuri RamadhanMU yang telah berlalu.
Rabbi,
Hari hariku masih saja kulalui; tanpa isi, tanpa makna, tanpa syukur
Bahkan sesekali terselip sikap takabur tanpa terasa.
Rabbi,
Aku masih saja lupa bahwa Engkaulah Sang Penentu
Aku masih saja merasa pongah bahwa kebenaran itu hanya punyaku.
Yang lain salah, yang lain keliru.
Rabbi,
Kau datangkan lagi ramadhanku…
Dan aku masih saja melangkah pongah dengan amalku.
Amalku dengan ilmu, tapi tidak dengan amal yang lain.
Mazhab-ku lebih benar dari Mazhab yang lain.
Akulah yang berilmu dan dan yang lain tak berilmu.
Rabbi,
Kau datangkan lagi Ramadhan untukku,
Dan hariku masih saja kulalui tanpa rasa.
Masih saja dalam doaku; masih saja berupa untaian rintihan pinta yang memaksa
Seolah akulah yang lebih tahu dariMU, walau Engkau Sang penciptaku.
Rabbi,
Kaudatangkan lagi ramadhanku
Dan doaku masih saja bukan harapan, tapi itu keharusan
Sehingga ketika ada satu yang tak KAU kabulkan
Seolah hilang seluruh nikmat yang KAU limpahkan
Rabbi,
Kaudatangkan lagi ramadhanku…
Tak mungkin lagi aku berpaling betapa KasihMu melebihi segalanya.
Kau datang lagi oase pengampunan dan pensyucian-ku.
Dan Ramadahanku ini
Biarkan ia menjadi telaga bening dengan gemercik mutiara maghfiroh…
Melunturkan dan melepaskan lumpur khilaf dan alfaku.
Dan semoga dzikir, tadarrus serta kepasrahan diri ditiap detik waktu ramadhanku nanti
menjadi air bening yang mensucikan jiwa penuh alfa.
Ramadahaku…
Jadikan aku ikan yang berenang dalam bening air yang mengalir.
Berenang tenang dengan kesunyian nafsu
Dan biarkan setiap siripku menjadi kuat dan tak kan pernah patah sia-sia
menahan setiap asa tak bermakna
Ramadhanku…
Ia menjadi rahasia, tak sekedar lapar dahaga
karena Ia sesungguhnya hakekat cintaNya
Dan salah satu cara bertegur sapa denganMu ya Rabb.
Ramadhanku….
biarkan aku tersadar dari jiwa yang lena yang tak lebih dari sebutir debu
Di antara samudra luas dengan keMahaluasan-Nya
Ya Rabbi,
Kau datangkan lagi ramadhanku,
Semoga diampuni segala khilaf dan alfaku
Semoga dibukankan pintu maghirohMU
Dan semoga dimudahkan setiap urusan duniaku.
Maka keridhoanMu adalah nyawa dari setiap tarikan nafasku.
Saudaraku…
jika ada alfa dan khilafku, keikhlasanmu adalah oksigen yang memompa semangat hidupku.
Keikhlasanmu menjadi energi yang menuntunku berjalan lapang..
Dari satu jiwa yang alfa, izinkan aku meminta; maaf lahir bathin.
Ramadhan kareem…
Ummu Hauna, Fukuoka
0 komentar:
Posting Komentar